Pengawas Madrasah dan Pengawas Sekolah Bahas Pendidikan Inklusi

Kemenag Bintan (Humas) – Pengawas Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, Ida Nuryati menggelar diskusi informal untuk mendiskusikan sekolah dan madrasah inklusi. Ida Nuryati mengkolaborasikan diskusi dengan pengawas sekolah dan pengawas madrasah lainnya dilingkungan Kantor Kemenag Bintan.

Pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mengatur agar siswa dapat dilayani di sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama teman seusianya. Tanpa harus dikhususkan kelasnya, siswa dapat belajar bersama dengan aksesibilitas yang mendukung untuk semua siswa tanpa terkecuali difabel.

Siswa yang berinteraksi dengan teman-teman mereka yang memiliki kebutuhan khusus belajar untuk mengembangkan empati, kesabaran, dan pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan dan perjuangan orang lain.  Kegiatan digelar Rabu, 04 September 2024.

Kegiatan diapresiasi secara langsung oleh Kepala Sekolah SDN 05, Haryanto dan majelis guru. Sejumlah pengawas yang mendukung kegiatan terssebut antara lain Hj. Murdifah, Ermaini, dan Zariah. Hadir pula Kepala SDLB, Erwin.

Ida Nuryati mengatakan pertemuan tersebut membahas sekolah inklusi di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau. Dia menjelaskan bagi sekolah yang menerima dan menyelenggarakan pendidikan bagi penyandang disabilitas, maka Dinas Pendidikan tidak perlu menetapkan sekolah tersebut dalam surat keputusan untuk menjadi sekolah disabilitas.

Sementara itu, kata Ida Nuryati, untuk madrasah di bawah naungan Kementerian Agama, penetapan madrasah yang siap menjadi menjadi madrasah inklusi dituangkan dalam sebuah keputusan.

Para pengawas itu juga berdiskusi tentang cara menangani, memfasilitasi, menyelami keistimewaan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut. Forum itu juga sepakat untuk membahas lebih lanjut bagaimana madrasah inklusi diselenggarakan.