Berita

Pendeta Evans D. Dongoran Uraikan Ajaran Kasih Dalam Perspektif Kristen

Selasa, 27 Pebruari 2024 21:56 WIB
  • Share this on:

Pendeta Evans D. Dongoran Uraikan Ajaran Kasih Dalam Perspektif Kristen

Kemenag Bintan (Humas) – Ketika Menyampaikan materi moderasi beragama dalam konteks Kristen, Pendeta Evans D. Dongoran menguraikan ajaran kasih dalam Kristen yang disebut dengan hukum kasih. Berikut inti ajaran kasih menurutnya,

Pertama, ajaran kasih dalam Kekristenan disebut dengan Hukum Kasih.

Kedua, Esensi aturan ini tidak hanya sekedar mencakup esensi empatik dan moralitas saja namun lebih dari pada itu karena esensinya bersifat sangat teologis.

Ketiga, Kasih Allah kepada manusia dalam Perjnajian Lama terkonsep dalam kata khesed yang menunjukan kebaikan, kemurahan Allah yang tanpa syarat, kasih setia yang memiliki keterkaitan dengan perjanjian.

Keempat, Kata ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan perjanjian antara Allah dengan bangsa Israel, Allah menyatakan kasih-Nya di dalam perjanjian. 

Kelima, Kasih Allah kepada manusia dalam Perjanjian Baru, dinyatakan dalam bentuk keselamatan yang merupakan rencana Allah. Keselamatan tersebut merupakan bukti nyata komitmen kasih Allah dalam perjanjian-Nya.

Keenam, Yesus merupakan bukti kasih Allah dan merupakan satu satunya jalan untuk keselamatan tersebut (bdg. Yoh. 14:6). Satu-satunya cara Allah untuk memperbaiki relasi antara Allah dengan manusia hanya melalui pengorbanan Yesus di kayu salib.

Ketujuh, Kasih manusia kepada Allah (Mat. 22:37-38) baik itu dalam Perjanjian Lama dan Baru merupakan suatu respons dari manusia atas kasih Allah yang sudah diberikan kepada manusia.

Kedelapan, Dengan manusia menaati ketetapan dan hukum-hukum Allah maka manusia sedang menjaga relasi dengan-Nya, selain daripada itu juga manusia mengasihi Allah karena kesadaran akan status kehidupan manusia adalah umat kepunyaan Allah, harta kesayangan, jantung hati, biji mata Allah.

Kesimpulannya manusia perlu mengasihi Allah dengan segala hidupnya. Kasih kepada sesama manusia merupakan suatu pembuktian bahwa manusia mengasihi Allah sehingga manusia harus mengasihi sesamanya manusia. Standar untuk mengasihi sesama adalah bagaimana mengasihi diri sendiri seperti yang tertulis dalam Matius 22:39.

Editor:
Hatiman
Kontributor:
Hatiman
Penulis:
Hatiman

Gallery

  • Tandatangani MRA Jaminan Produk Halal Pertama di Eropa, Menag: Perkuat Integrasi Pasar Regional
  • Menag Yaqut Diterima Menhaj Tawfiq, Bahas Persiapan Haji 2025
  • BPJS Ketenagakerjaan Tanjungpinang Gelar Sosialisasi Program bagi Pengelola Pondok Pesantren
  • Gerak Jalan Kreasi, Regu Putra MTs MU Kawal Raih Juara I
  • Sambut Kedatangan, Menag Harap Paus Fransiskus Saksikan Keberagamaan Indonesia Terpelihara dengan Baik