Berita

Pembinaan Guru Agama Krsiten, Hj. Ermayati Jelaskan Konsep dan Tujuan Kurikulum Merdeka

Selasa, 27 Pebruari 2024 21:55 WIB
  • Share this on:

Pembinaan Guru Agama Krsiten, Hj. Ermayati Jelaskan Konsep dan Tujuan Kurikulum Merdeka

Kemenag Bintan (Humas) - Kurikulum Merdeka adalah sebuah kurikulum yang memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Hal tersebut dikatakan oleh Hj. Ermayati, salah satu narasumber Dalam kegiatan Pembinaan Guru Agama Kristen yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenag Bintan, Minggu (25/2/2024).

Ermayati menjabarkan tujuan Kurikulum Merdeka antara lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik, mengembangkan karakter peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila, memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan menciptakan pendidikan yang berkualitas dan setara.

Pada prinsipnya, Kurikulum Merdeka berpusat pada siswa, Berdiferensiasi, berorientasi pada proyek, mengasah soft skills dan karakter, mendukung pembelajaran sepanjang hayat, menekankan pada pembelajaran yang kontekstual.

Strategi Pembelajaran di Kurikulum Merdeka

Implementasi kurikulum merdeka memerlukan strategi dalam pelaksanaannya.

Pertama, strategi pembelajaran kolaboratif, merupakan strategi pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama.

Kedua, strategi pembelajaran berbasis masalah, adalah strategi pembelajaran di mana siswa menghadapi masalah yang autentik dan menggunakan pemecahan masalah untuk memperoleh pemahaman konsep.

Ketiga, strategi pembelajaran berbasis proyek, adalah strategi di mana siswa terlibat dalam proyek nyata yang membutuhkan pemecahan masalah, kerjasama tim, dan penerapan pengetahuan.

Keempat, strategi pembelajaran berbasis diskusi, merupakan strategi pembelajaran di mana siswa terlibat dalam diskusi kelompok yang terfokus untuk memperdalam pemahaman dan membangun pengetahuan.

Kelima, strategi pembelajaran berbasis inkuiri, yaitu strategi di mana siswa mengembangkan pertanyaan, menyelidiki, dan menemukan jawaban melalui eksplorasi mandiri.

Keenam, strategi pembelajaran berbasis simulasi, merupakan strategi di mana siswa terlibat dalam pengalaman simulasi yang menggambarkan situasi atau konsep tertentu.

Ketujuh, strategi pembelajaran berbasis pengalaman, yaitu strategi di mana siswa belajar melalui pengalaman langsung dan refleksi terhadap pengalaman tersebut.

Editor:
Hatiman
Kontributor:
Hatiman
Penulis:
Hatiman

Gallery

  • Tandatangani MRA Jaminan Produk Halal Pertama di Eropa, Menag: Perkuat Integrasi Pasar Regional
  • Menag Yaqut Diterima Menhaj Tawfiq, Bahas Persiapan Haji 2025
  • BPJS Ketenagakerjaan Tanjungpinang Gelar Sosialisasi Program bagi Pengelola Pondok Pesantren
  • Gerak Jalan Kreasi, Regu Putra MTs MU Kawal Raih Juara I
  • Sambut Kedatangan, Menag Harap Paus Fransiskus Saksikan Keberagamaan Indonesia Terpelihara dengan Baik