Berita

MTs Teluk Sasah Sukses Peringati Isra Mikraj 1445 H

Senin, 12 Pebruari 2024 13:27 WIB
  • Share this on:

MTs Teluk Sasah Sukses Peringati Isra Mikraj 1445 H

Kemenag Bintan (Humas)—MTs Teluk Sasah sukses gelar peringatan Isra Mikraj 1445 H. Tema yang diangkat adalah ‘Menuntun Insan Mandiri Untuk Beribadah dengan khusuk, serta Menjadikan Satri Yang Beriman, Beradab dan Bertaqwa’.

Turut hadir dalam acara Peringatan Isra' Mi’raj, Kepala KUA desa Teluk Sasah, Mulyadi dan juga Kepala Yayasan Al-Hikmah yang dalam ini diwakilkan oleh Wakil Kepala Yayasan, Kholik. Kegiatan tersebut diisi oleh ananda Rosida Meli Ulfa sebagai pembaca kitab suci Al-quran, ananda Thalita Fathika Putri sebagai pembaca salawat, ananda Julia dan Izzati sebagai pembawa acara, dan Ustadz Mulyadi yang memberikan tausiyah.

Keduanya sangat mengapresiasi keaktifan dan keberanian para santri untuk tampil diacara tersebut juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh santri yang turut hadir dalam acara ini.

Mulyadi mengatakan peringatan Isra Mikraj merupakan peristiwa luar biasa yang dialami oleh Nabi Besar Muhammad Saw. Nabi melakukan perjalanan pada malam hari dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan kemudian naik ke langit ketujuh untuk menerima perintah saalat lima waktu dari Allah SWT. Hal itu menunjukan betapa pentingnya kewajiban melaksanakan salat bagi kita semua selaku seorang muslim.

Dalam perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw juga menerima perintah salat dari Allah yaitu 50 kali dalam sehari, namun setelah diberi keringanan jadilah lima waktu sehari. Berikut adalah pentingnya kewajiban melaksanakan saalat bagi kita semua selaku seorang muslim yang perlu dimaknai serta diambil hikmahnya yaitu,

Pertama, bukti Allah menyangi hambanya. Terjadinya Isra dan Mikraj berlangsung pada tahun kesedihan bagi Rasullah yaitu ketika dirinya baru saja ditinggal oleh orang terdekatnya, saat itu juga Allah mengutus Malaikat Jibril untuk membawa Nabi Muhammad melakukan perjalanan mulianya sebagai bentuk penghiburan dari Allah.

Kedua, memperbaiki kualitas salat. Dalam perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw juga menerima perintah salat dari Allah yaitu 50 kali dalam sehari, namun setelah diberi keringanan jadilah lima waktu sehari.

Ketiga, mempercayai kekuasaan Allah. Isra dan mikraj mengajarkan bahwa Allah maha kuasa, karena perjalanan Nabi Muhammad tersebut seolah tak masuk akal apabila dilakukan hanya satu malam.

“Oleh sebab itu marilah kita memperbanyak amal saleh, jadikanlah peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad sebagai media atau pedoman pencerahan bagi sikap dan tindakan kita, sehingga dari waktu ke waktu, dari hari ke hari amaliah kita akan terus mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” kata Mulyadi.

Diantara pesan moral yang terkandung dalam pelaksanaan salat adalah terciptanya secara nyata sebuah tatanan masyarakat, yaitu terbentuknya sifat adil, jujur, santun, kasih sayang dan persaudaraan.

Editor:
Hatiman
Kontributor:
Hatiman
Penulis:
Hatiman

Gallery

  • Tandatangani MRA Jaminan Produk Halal Pertama di Eropa, Menag: Perkuat Integrasi Pasar Regional
  • Menag Yaqut Diterima Menhaj Tawfiq, Bahas Persiapan Haji 2025
  • BPJS Ketenagakerjaan Tanjungpinang Gelar Sosialisasi Program bagi Pengelola Pondok Pesantren
  • Gerak Jalan Kreasi, Regu Putra MTs MU Kawal Raih Juara I
  • Sambut Kedatangan, Menag Harap Paus Fransiskus Saksikan Keberagamaan Indonesia Terpelihara dengan Baik