Kolaborasi Pengawas Bina Guru PAI Gunung Kijang

Kemenag Bintan (Humas) – Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Gunung Kijang gelar pelatihan IKM pada Sabtu, 14 September 2024. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Pengawas MTs Kemenag Bintan, Hj. Ermaini sebagai narasumber penentuan gaya belajar, Pengawas RA/MI Kemenag Bintan, Ida Nuryati sebagai narasumber Pendidikan Inklusi, dan Pengawas PAI Hj. Zariah sebagai pendamping kegiatan KKG PAI Kecamatan Gunung Kijang.

Kegiatan kali ini digelar di SDN 005 Gunung Kijang. Hal itu adalah kegiatan pertama dari tiga kali rangkaian kegiatan pelatihan tentang IKM dan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka.  

Dalam kegiatan pembukaan, Wakil Kepala Sekolah dalam sambutannya mengaku sangat senang kegiatan tersebut digelar di sekolahnya.

Dalam sambutannya, Pengawas PAI Kemenag Bintan, Hj. Zariah meminta agar seluruh guru PAI melaksanakan tugas sebagai GPAI dengan penuh pengabdian. Dia meminta sebagai ASN melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan menjadi teladan bagi ASN yang lain.

“Jangan lupa agar dalam melaksanakan pembelajaran di kelas selalu berpedoman kepada CP, TP dan ATP yang sudah dirancang dan pemetaan materi yang sudah diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa di sekolah yang bersangkutan. Bukan berpatokan kepada buku pegangan siswa karena ada beberapa materi di buku siswa yang tidak sesuai dengan CP,” pintanya.

Zariah juga mengatakan materi bisa saja diambil dari beberapa buku yang relevan sesuai CP sebagai referensi dalam mengajarkan sebuah materi. Zariah juga berpesan agar selalu update data Emis dan data Siaga terutama SK terakhir amprah gaji. Demikian juga absen yang harus di selesaikan sebelum tanggal 5 di setiap bulannya bagi guru sertifikasi.

Dalam kesempatan itu pengawas juga sekaligus memeriksa berkas sertifikasi GPAI Gunung Kijang. Untuk kegiatan pelatihan selanjutnya akan dilaksanakan sesuai jadwal dan TOR yang telah disepakati.

GPAI Gunung Kijang  bertekad akan menuntaskan kegiatan pelatihan tersebut dalam jangka waktu dua  bulan pada September dan Oktober mengingat pentingnya pemahaman tentang Kurikulum Merdeka, karena ada sekolah yang baru mulai melaksanakan Kurikulum Merdeka di awal semester satu ini.