Berita

KH. Rostam Effendi Sampaikan Keutamaan Mensucikan Nama Allah Swt

Jumat, 9 Agustus 2024 13:27 WIB
  • Share this on:

KH. Rostam Effendi Sampaikan Keutamaan Mensucikan Nama Allah Swt

Kemenag Bintan (Humas) – Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan, KH. Rostam Effendi mengatakan di hari Jumat merupakan saat yang baik untuk banyak mensucikan nama Allah Swt. Hal itu disampaikannya saat memberikan tausiyah pada giat Ngobrol Perkara Iman (Ngopi) di aula Kantor Kemenag Bintan, Jumat, 9 Agustus 2024. Giat Ngopi dihadiri oleh para pejabat pengawas, pengawas madrasah dan seluruh ASN.

Cara kita mensucikan nama Allah dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Pertama, tidak menamai nama Tuhanmu dengan nama yang tidak diajarkan oleh Allah dan Rasulnya. Rasulullah mengajarkan untuk mensucikan nama Allah dengan nama-nama dalam Asmaul Husna.

Kedua, jangan sampai nama tuhan dicaci maki oleh orang yang tidak bertanggung jawab agar tidak dicaci maki oleh para penyembah berhala.

Agama Islam melarang pemeluknya untuk mencaci maki kepercayaan umat agama lain. Islam meminta muslim untuk menghormati kepercayaan umat agama lain. Caci maki terhadap kepercayaan agama lain hanya memicu perseteruan antarumat beragama.   Al-Qur’an dalam Surat Al-An’am ayat 108 mengingatkan umat Islam agar tidak menghina tuhan yang dipercayai oleh umat agama lain karena dapat mengundang penghinaan terhadap keyakinan umat Islam.

Artinya, “Jangan kalian memaki sesembahan mereka selain Allah, karena mereka akan berbalik memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan.’ Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan,” (Surat Al-An’am ayat 108).

Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya, Kitab Ma’alimut Tanzil fit Tafsir wat Ta’wil, mengutip sahabat Ibnu Abbas RA yang bercerita bahwa ketika Surat Al-Anbiya ayat 98 turun, orang-orang musyrik Makkah tersinggung. Mereka protes. “Muhammad, kamu berhenti mencaci maki tuhan-tuhan kami, atau kami akan menghina tuhanmu?” Allah kemudian melarang umat Islam untuk mencaci maki tuhan-tuhan orang musyrik.

Hatiman.

Editor:
Hatiman
Kontributor:
Hatiman
Penulis:
Hatiman

Gallery

  • Tandatangani MRA Jaminan Produk Halal Pertama di Eropa, Menag: Perkuat Integrasi Pasar Regional
  • Menag Yaqut Diterima Menhaj Tawfiq, Bahas Persiapan Haji 2025
  • BPJS Ketenagakerjaan Tanjungpinang Gelar Sosialisasi Program bagi Pengelola Pondok Pesantren
  • Gerak Jalan Kreasi, Regu Putra MTs MU Kawal Raih Juara I
  • Sambut Kedatangan, Menag Harap Paus Fransiskus Saksikan Keberagamaan Indonesia Terpelihara dengan Baik