Berita

Kakan Kemenag Bintan Hadiri Penutupan Operasional Debarkasi Batam

Rabu, 24 Juli 2024 11:32 WIB
  • Share this on:

Kakan Kemenag Bintan Hadiri Penutupan Operasional Debarkasi Batam

Kemenag Bintan (Humas) - Operasional pemulangan jemaah haji di Debarkasi Batam berakhir dengan tibanya jemaah haji kelompok terbang (kloter) BTH 28 sebagai kloter terakhir, Senin (22/07/2024). Dari kuesioner yang diisi oleh para jemaah, rating pelayanan di Debarkasi Batam mendapat nilai baik sekali dengan nilai 4,3 dari rentang maksimal 5.

Sebagai upaya evaluasi kinerja PPIH Debarkasi Batam, diselenggarakan rapat yang dihadiri oleh seluruh stakeholder. Kepala Kantor Kemenag Bintan, H. Erman Zaruddin hadir dalam kegiatan evaluasi tersebut.

Meski mendapat penilaian yang baik, Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya meningkatkan layanan ibadah haji. Dari hasil evaluasi pusat, Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama (Menag) Isfah Abidal Aziz menyampaikan arahan penyelenggaraan haji untuk tahun mendatang.

“Arahannya kedepan kita akan membuat skema tanazul (mutasi) agar menjadi mandatory (wajib). Saat ini tanazul sifatnya voluntary (permohonan), kedepannya mandatory,” kata Stafsus Menag Bidang Ukhuwah Islamiyah tersebut saat Rapat Evaluasi Haji di Asrama Haji BP Batam.

Karena mandatory, lanjutnya, konsekuensi adalah harus menyiapkan layanan-layanan di sekitar Arafah, Musdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Konsekuensinya kita harus menyiapkan layanan mulai dari transportasi, layanan ibadah, layanan konsumsi dan lainnya di tempat-tempat kembalinya jemaah, ada yang di Mina dan ada di zona-zona yang dekat Mina, seperti di Syisyah,” ucapnya.

Selain kesiapan layanan di luar negeri, kesiapan pelayanan jemaah haji di dalam negeri dalam hal ini embarkasi juga harus dipersiapkan. Identifikasi jumlah jemaah yang ikut tanazul dan skema murur cepat didapat.

“Ini juga sangat terkait dengan kesiapan kita dalam negeri. Maka skema penentuan ditetapkan lebih awal, termasuk skema murur. Murur dan tanazul jadi pilihan paket  jemaah dalam kloter,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Alex itu.

Untuk mempercepat identifikasi layanan jemaah tersebut, pemerintah akan membuat sistem terintegrasi yang akan diisi oleh Ketua Kloter. Sistem akan berisi layanan berdasarkan permintaan (based on request) para jemaah.

“Akan dibuat mekanisme yang terintegrasi dalam 1 sistem agar Ketua Kloter dapat membuat rekues (permintaan), berapa jumlah seluruh jemaah, jumlah lansia, risti, dan butuh perlakuan khusus, dan ada request juga untuk karakteristik makanannya,” ujarnya yang saat itu didampingi oleh Ketua PPIH Debarkasi Batam Mahbub Daryanto dan Sekretaris Muhammad Syafii.

Dengan adanya sistem terintegrasi tersebut, identifikasi jemaah yang butuh perlakukan khusus dapat dipersiapkan dari awal, termasuk jemaah pengguna kursi roda. Mulai dari embarkasi saat keberangkatan, selama di perjalanan menuju Arab Saudi, hingga kepulangan kembali ke Tanah Air.

“Dengan adanya sistem yang terintegrasi secara utuh jemaah dapat memperoleh seluruh layanan. Termasuk layanan kursi roda. Sistem ini sudah disiapkan di Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu),” tuturnya.

Gus Alex menyebutkan Indonesia sudah mendapat kepastian jumlah calon jemaah haji yang akan berangkat tahun 2025, yakni sebanyak 221 ribu orang. Oleh karenanya, sistem terintegrasi akan sangat membantu.

“Kita harus sudah mempersiapkan data jemaah yang estimasi berangkat tahun depan agar tidak kesulitan. Karena biasanya kendala di lapangan adalah proses identifikasi jemaah lama. Dengan adanya sistem ini, harapannya proses perlengkapan dokumen jemaah pun menjadi lebih cepat,” harapnya.

Tentang pelayanan jemaah di embarkasi, Gus Alex menilai setiap embarkasi memiliki pola standar layanan. Mewakili Menag, ia berharap agar dikembangkan lagi pola layanan yang lebih kreatif.

“Kalau di dalam negeri, antar embarkasi ada pola standar model layanannya. Standarisasi pelayanan sudah cukup bagus, ada yang sifatnya kreativitas dari masing-masing embarkasi untuk memberikan layananya. Layanan kreatif tersebut agar dikembangkan sehingga memberikan nilai lebih terhadap layanan yang diberikan,” ucapnya.

Mengomentari hasil kuesioner jemaah atas layanan PPIH Debarkasi Batam, Gus Alex optimis akan penilaian yang diberikan.

“Terhadap hasil evaluasi dari kuesioner, kita sangat optimis dengan pelayanan, artinya apa yang telah diupayakan jemaah memberikan apresiasi yang cukup luar biasa. Angka respons ini cukup tinggi,” ungkapnya.

Atas nama Menag, Gus Alex mengucapkan terima kasih kepada PPIH Debarkasi Batam yang telah melayani pelaksanaan ibadah haji dari 4 provinsi yakni Kepulauan Riau, Riau, Kalimantan Barat, dan Jambi. 12.354 jemaah telah pulang dengan selamat ke Tanah Air melalui Debarkasi Batam. 30 orang di antaranya wafat selama proses pemberangkatan, pelaksanaan, hingga pemulangan.

“Atas nama Menteri Agama mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang tergabung di PPIH Embarkasi Batam, yang dalam beberapa waktu ini memberikan waktu yang luar biasa untuk memberikan layanan jemaah haji Indonesia,” pungkasnya.

Editor:
Hatiman
Kontributor:
Hatiman
Penulis:
Hatiman

Gallery

  • Tandatangani MRA Jaminan Produk Halal Pertama di Eropa, Menag: Perkuat Integrasi Pasar Regional
  • Menag Yaqut Diterima Menhaj Tawfiq, Bahas Persiapan Haji 2025
  • BPJS Ketenagakerjaan Tanjungpinang Gelar Sosialisasi Program bagi Pengelola Pondok Pesantren
  • Gerak Jalan Kreasi, Regu Putra MTs MU Kawal Raih Juara I
  • Sambut Kedatangan, Menag Harap Paus Fransiskus Saksikan Keberagamaan Indonesia Terpelihara dengan Baik