Berita

Dukung Kreasi Milenial, KUA Bintan Pesisir Jadi Lokasi Pembuatan Film Lancang Kuning SMAN 2 Bintan Pesisir

Sabtu, 8 Juni 2024 08:58 WIB
  • Share this on:

Dukung Kreasi Milenial, KUA Bintan Pesisir Jadi Lokasi Pembuatan Film Lancang Kuning SMAN 2 Bintan Pesisir

Kemenag Bintan (Humas)- Kepala KUA Bintan Pesisir menerima kunjungan beberapa siswa dan siswi SMAN 2 Bintan Pesisir, Jum’at, (07/06/2024). Kedatangan rombongan tersebut untuk meminta izin memanfaat ruang pelaminan atau balai nikah KUA Bintan Pesisir sebagai salah satu lokasi atau tempat pembuatan film drama Lancang Kuning.

Konon cerita Lancang Kuning berasal dari sebuah kerajaan di Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis diperintah oleh raja Datuk Laksmana. Memiliki dua orang Panglima Umar dan Hasan yang dipercayai oleh Datuk Laksamana. Panglima Umar menyukai seorang gadis bernama Zubaidah yang disambut baik oleh Datuk Laksamana timbulah rasa cemburu Panglima Hasan, karena ia juga mencintai Zubaidah.

Atas hasutan Hasan, Pawang Domo mengatakan kepada Datok Laksamana, jika ingin meluncurkan Lancang Kuning harus mengorbankan perempuan hamil anak pertama yakni Zubaidah. Ahirnya Datok Laksmana dan Panglima Hasan tewas diujung keris terhunus Panglima Umar. Lancang kuning berlayar dinakhodai oleh Panglima Umar hingga dihantam badai karam laut Tanjung Jati.

Panglima Hasan diperankan oleh Rivaldi, Panglima Umar oleh Ezi, Datok Laksmana oleh M. Akbar, Pawang diperankan oleh Manzilaini, Zubaidah diperankan oleh Desri serta pemeran lainnya Mesy, Marsa, Septia, Rani, Fira dan Raka.

Kepala KUA Bintan Pesisir, H. Ramli Hamid menyambut baik niat tersebut, “Kami mendukung upaya menghidupkan dan mengenalkan kembali sejarah dan budaya bangsa Melayu bagi kaum milenial. Di era modern ini generasi muda sudah terpengaruh tayangan-tayangan dan film barat yang tidak mendidik kaum milenial mengarah pada pergaulan bebas,” ujarnya.

“Cerita Lancang Kuning memberikan pelajaran bahwa cinta jangan menggelapkan mata dan dunia. Tidak boleh menerima begitu saja informasi dari orang tanpa kros cek/tabayyun. Boleh jadi informasi itu hoax/fitnah yang dapat menimbulkan malapetaka seperti dalam kisah legenda Kapal Lancang Kuning”, jelas Ramli.

Editor:
Hatiman
Kontributor:
Hatiman
Penulis:
Hatiman

Gallery

  • Tandatangani MRA Jaminan Produk Halal Pertama di Eropa, Menag: Perkuat Integrasi Pasar Regional
  • Menag Yaqut Diterima Menhaj Tawfiq, Bahas Persiapan Haji 2025
  • BPJS Ketenagakerjaan Tanjungpinang Gelar Sosialisasi Program bagi Pengelola Pondok Pesantren
  • Gerak Jalan Kreasi, Regu Putra MTs MU Kawal Raih Juara I
  • Sambut Kedatangan, Menag Harap Paus Fransiskus Saksikan Keberagamaan Indonesia Terpelihara dengan Baik