Berita

Beri Tausiyah Ngopi, KH. Muhammad Nu’man Uraikan Pentingnya Muhasabah

Sabtu, 20 Juli 2024 14:53 WIB
  • Share this on:

Beri Tausiyah Ngopi, KH. Muhammad Nu’man Uraikan Pentingnya Muhasabah

Kemenag Bintan (Humas) – Giat Ngobrol Perkara Iman (Ngopi) edisi Jumat, 19 Juli 2024 menghadirkan KH. Muhammad Nu’man yang merupakan penyuluh agama Islam Kecamatan Teluk Bintan. Hadir dalam giat Ngopi tersebut para pejabat pengawas, pengawas madrasah dan seluruh ASN. Kegiatan digelar di aula Kantor Kemenag Bintan, Ceruk Ijuk.

Dalam tausiyahnya Kyai Nu’man mengatakan sebagai umat dari Rasulullah SAW, umat Islam diingatkan oleh Rasulullah SAW agar tiap waktunya menjadi orang yang lebih baik. Perubahan ini dilandaskan pada hadits orang yang amal usahanya lebih buruk dari hari kemarin menurut hadits nabi termasuk orang yang celaka.

Landasan hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut. Rasulullah SAW bersabda,

Artinya: "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka." (HR Al Hakim).

Orang yang selalu berusaha lebih baik dianggap sebagai orang yang beruntung ini menjadi motivasi sekaligus pengingat Rasulullah SAW kepada umatnya dalam hal umur rata-rata kehidupan manusia. Rasulullah SAW menyebut umur umatnya berkisar di antara 60  hingga 70  tahun.

Artinya: "Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yang mampu untuk melampaui umur tersebut." (HR Ibnu Majah).

Hadits di atas menjadi pengingat yang secara spesifik kepada kaumnya yang mulai menyamai bahkan melebihi usia Rasulullah SAW. Dikutip dari tulisan Muhammad Taqwa Yunus dalam buku Jangan Suruh Nina Bobo bahwa kita sebagai umat Rasulullah SAW harus mulai muhasabah diri.

Muhasabah artinya adalah mengintrospeksi diri atau berkaca. Hal ini dilakukan agar kita bisa mengukur amal ibadah kita dan senantiasa merasa khawatir kalau usia kita semakin berkurang sedangkan amal kita tidak bertambah.

Hal ini juga didukung dengan selalu mengingat bahwa bisa kapan saja ruh kita dipisahkan dari raga kita dengan bagaimana cara dan waktunya. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita bahwa orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian sekaligus mempersiapkan diri untuk menghadapi kedatangannya.

Hatiman

Editor:
Hatiman
Kontributor:
Hatiman
Penulis:
Hatiman

Gallery

  • Tandatangani MRA Jaminan Produk Halal Pertama di Eropa, Menag: Perkuat Integrasi Pasar Regional
  • Menag Yaqut Diterima Menhaj Tawfiq, Bahas Persiapan Haji 2025
  • BPJS Ketenagakerjaan Tanjungpinang Gelar Sosialisasi Program bagi Pengelola Pondok Pesantren
  • Gerak Jalan Kreasi, Regu Putra MTs MU Kawal Raih Juara I
  • Sambut Kedatangan, Menag Harap Paus Fransiskus Saksikan Keberagamaan Indonesia Terpelihara dengan Baik